Sumber : https://edge-cyber.com/apa-itu-dark-web/
Setiap informasi pastinya akan selalu bermunculan di internet dalam hitungan milidetik. Mesin pencari seperti Bing, Google, Youtube maupun Yahoo mengumpulkan data seluruh website karena informasi yang ada di dalamnya. Namun, ada salah satu halaman situs yang tidak bisa ditampilkan di halaman pencarian dan hanya bisa diakses oleh anonim situs gelap atau seringkali disebut sebagai dark web
Dark web adalah sebuah situs yang merupakan konten online terenkripsi yang tidak terindeks atau tidak dimunculkan pada mesin pencari. Kalaupun ingin mengakses ke dalam situs tersebut, pengguna harus menggunakan nama anonim agar tersembunyi identitasnya.
Keberadaan dark web memang sudah ada, khususnya di Indonesia, salah satu yang belakangan terjadi adalah peretesan perusahaan salah satu e-commerce Indonesia yang terindikasi memberikan data penggunanya ke dark web ([Liputan6](https://www.liputan6.com/tekno/read/4243951/91-juta-data-pengguna-dijual-di-dark-web-ini-kata-tokopedia) 05/03/2020)
SEJARAH DARK WEB
Situs gelap ini memiliki sebuah sejarah yang unik tersendiri. Munculnya situs misterius ini sudah dimulai sejak tahun 2009 yang awalnya digunakan untuk mengakses situs pornografi. Namun, seiring berjalannya waktu, perkembangan situs gelap ini semakin luas jaringannya. Penelitian dari University of Portsmouth yang diinisiasi oleh Prof Gareth Owen pada tahun 2014 menemukan jaringan ini menggunakan Tor (The Onion Routing) dan I2P (Invisible Internet Project) agar bisa membuat nama pengguna menjadi anonim.
Kedua jaringan itu difungsikan bagi yang ingin mengakses konten pornografi, perjudian, dan transaksi gelap dengan menggunakan nama samarannya. Berdasarkan penelitian dari CSO Online, diambil dari studi Into the Web of Profit yang ditulis oleh Dr. Michael McGuires di University of Surrey, menjelaskan bahwa dampak dari dark web sendiri lebih didominasi oleh hal buruk ketimbang baik. Kemudian McGuires menambahkan bahwa jumlah dark web semakin berkembang setiap tahunnya sebanyak 60%.
Umumnya, target utama dari dark web sendiri adalah menghancurkan perusahaan dengan meretas seluruh data-datanya dan, kemudian diambil untuk keperluan situs gelap seperti nomor kartu kredit, segala macam obat, senjata, uang palsu, dan kredensial.
KONTEN YANG SERING DITEMUKAN DALAM DARK WEB
Pengguna dark web sama banyaknya dengan pengguna mesin pencari mainstream, bahkan penggunaannya jauh lebih masif. Konten yang umumnya muncul di dalamnya antara lain:
-
Akun yang di-hack
Ini Sering digunakan untuk memasukan data hasil retasan yang dihasilkan untuk dijual. Umumnya, setelah dimasukkan ke dalam situs gelap, datanya akan dirombak sedemikian rupa sehingga berpotensi merusak data aslinya
-
Pembuatan Dokumen Palsu
Yang kedua adalah seringkali digunakan oleh pembuatan dokumen palsu bagi kaum imigran gelap atau penyusup yang ingin masuk ke dalam negara dikarenakan darkweb aman dari berbagai interupsi.
-
Aktivitas illegal lainnya
Maraknya aktivitas ilegal semakin meningkatkan penggunaan dark web. Jurnal penelitian berjudul Seize and Desist: The State of Cybercrime in the Post-AlphaBay and Hansa Age, menjelaskan penggunaan dark web semakin hari dimanfaatkan oleh oknum agar terhindar dari ancaman luar sana dan mengembangkan bisnis ilegal lainnya.
Seperti yang diketahui, dark web merupakan bagian dari peretasan yang sering digunakan oleh para hacker dengan tujuan mencuri data atau memanipulasi data. Segera lakukan pencegahan sejak dini agar seluruh data-data anda aman dari potensi peretasan yang akan tersebar di dark web.