Sumber : https://edge-cyber.com/penyebab-terjadinya-hacking/
Kasus peretasan website memang bukan hal yang baru di dunia siber dan di kalangan institusi. Belum lama kejadian e-commerce Tokopedia yang diretas oleh oknum tidak bertanggung jawab, belakangan ini terjadi lagi kasus pembobolan website yang kali ini tertuju pada lembaga negara terpenting, yaitu KPU. Walaupun sudah ada konfirmasi bahwa data DPT bersifat terbuka dan bisa diakses oleh publik sehingga tidak ada masalah serius, berdasarkan lansiran dari KATADATA.co.id pihak KPU akan terus menginvestigasi kasus ini agar kedepannya terhindar dari kejadian berikutnya.
Hal ini tentunya membuat General Manager Kaspersky dari Asia Tenggara, Yeo Siang Teong, mengingatkan kepada pihak KPU bahwa data pemilihan umum (Pemilu) seringkali menjadi target sasaran peretasan. Dengan demikian, kejadian seperti ini mengajak orang-orang berupaya untuk berjaga-jaga agar terhindar dari peretasan selanjutnya.
Selain melakukan pencegahan kasus hacking, pastinya semua orang berusaha mencari tahu apa yang menyebabkan terjadinya hacking pada jaringan komputer sehingga kedepannya diharapkan tidak terulangi lagi kasus peretasan berikutnya. Apa saja yang menjadi pemicu peretasan situs?
Kurangnya Strategi Pengamanan
Salah satu hal yang orang sering lupa antara lain adalah tidak adanya rencana matang dalam melakukan pengamanan jaringan situs. Ketidaksiapan ini seringkali membuat perusahaan kurang taktis dalam menangkal peretasan website yang terjadi. Tentunya ini bisa diatasi bersama dengan tim IT yaitu menempatkan divisi ini tidak hanya sebagai pendukung saja melainkan mengembangkannya ke arah sekuritas dan bagian yang mencangkup proteksi data.
Menganggap Remeh Masalah Serangan Siber dan Hanya Menjadi Tanggung Jawab IT
Terkadang seringkali orang-orang menyepelekan ancaman situs yang dianggap sebagai tugas para IT. Kekeliruan ini merupakan hal yang harus dihindari baik untuk perusahaan kecil dan besar. Serangan siber sendiri tidak hanya mengancam data di dalam komputer, tetapi juga bisa menghancurkan bisnis setelah data tersebut hilang.
Kurangnya Kesadaran
Salah satu kesalahan terbesar lainnya adalah kurangnya kesadaran terhadap ancaman siber. Seringkali orang-orang bersifat acuh tak acuh terhadap isu ini. Seperti yang dijelaskan poin nomor dua, ketidaksadaran ini disebabkan karena menganggap sepele isu peretasan. Padahal, ancaman ini seringkali bisa meretas kapan saja dan tidak pernah kenal waktu. David Chinn dari McKinsey sendiri mengungkapkan bahwa kesadaran terhadap ancaman siber sangat krusial dan harus menjadi fokus bersama.
Website yang Jarang Di-Update
Tentu saja dengan adanya website membuat informasi dan data dalam internet dipastikan tersimpan dengan rapih. Namun, terkadang perusahaan sering lupa untuk tidak memperbarui perkembangan situs sehingga data di dalamnya terinfeksi virus dan malware. Maka dari itu, pastikan juga website sering diperbarui CMS-nya agar bisa mengumpulkan lebih banyak data serta meningkatkan performa website yang sesuai dengan laju zaman. Dilansir dari domainesia.com, pembaharuan CMS atau website juga bisa mendeteksi bug atau virus dengan mudah.
Perangkat USB atau Server yang sudah usang
Bilamana sudah melakukan pengamanan ketat tetapi masih sering diretas, mungkin sudah saatnya evaluasi mesin perangkat atau server yang sudah di implementasi dalam perusahaan. Faktor bertambahnya usia sebuah server dan masalah yang terjadi di perangkat USB juga mempengaruhi keamanan.
Cannibal Antivirus
Terkadang antivirus juga bisa menjadi penyebab utamanya. Bila Antivirus sendiri yang menjadi penyebab mudahnya terjadi peretasan situs. Anda bisa segera ganti Antivirus yang baru dan segera hilangkan yang lama. Hal ini juga dikarenakan antivirus yang sudah usang atau yang anda punya adalah palsu.
Jadi, hal di atas sudah harus anda implementasikan dan tidak boleh dipandang sebelah mata. Siapa tahu dengan penyebab kurangnya pengamanan situs dikarenakan lima hal di atas masalah peretasan lebih mudah dicari solusinya.